Minggu, 27 Februari 2011

Tugas 4

Jumlah penduduk Kabupaten Kendal pada akhir tahun 2007 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencapai 937.420 jiwa yang terdiri dari laki-laki 462.612 jiwa (49,35%) dan perempuan 474.808 jiwa (50,65%), dengan kepadatan rata 935 jiwa per kilometer persegi. Dilihat dari perkembangannya sampai akhir tahun 2007 penduduk Kabupaten Kendal mengalami kenaikan sebanyak 18.925 jiwa atau pertumbuhan rata-rata 2,06 persen per-tahun.

Data selengkapnya sebagai berikut;

Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan
Kabupaten Kendal
Tahun : 2005 - 2007
Population by District in Kendal 2005 - 2007

Kecamatan/

District

2005

2006

2007

(1)

(2)

(3)

(4)

01. Plantungan

02. Sukorejo

03. Pageruyung

04. Patean

05. Singorojo

06. Limbangan

07. Boja

08. Kaliwungu

09. Kaliwungu Selatan

10. Brangsong

11. Pegandon

12. Ngampel

13. Gemuh

14. Ringinarum

15. Weleri

16. Rowosari

17. Kangkung

18. Cepiring

19. Patebon

20. Kota Kendal

31.827

55.679

34.107

48.593

46.920

29.605

63.347

91.515

(*

45.224

35.712

33.626

47.931

35.060

56.754

49.043

47.133

49.049

53.603

50.723

32.626

56.522

34.136

48.733

47.104

30.440

63.538

52.489

41.331

45.386

36.179

34.114

48.489

35.384

56.836

49.142

47.461

49.374

56.035

53.176

33.349

56.827

34.356

49.014

47.808

31.940

64.252

53.379

47.652

46.044

36.575

34.627

49.142

36.024

57.397

49.698

47.701

49.574

58.030

54.031

Jumlah /Total

905.451

918.495

937.420

Sumber Data/Source : BPS Kabupaten Kendal/ Central Board of Statistics Office

Catatan/Note : Hasil Registrasi Penduduk *)Kec Pemekaran

Penduduk Dirinci Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Kabupaten Kendal
Tahun : 2007
Population by Age Group and Sex in Kendal 2007

Kelompok

Umur/

Age

Group

Laki-Laki/

Male

Perempuan/

Female

Jumlah/

Total

(1)

(2)

(3)

(4)

0 - 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65 +

42,115

46,817

50,438

50,515

40,330

35,712

36,983

35,795

32,130

24,716

16,403

14,265

14,186

22,207

42,735

46,861

50,478

47,621

38,910

37,752

39,064

37,391

31,234

22,366

17,923

16,332

18,315

27,826

84,850

93,678

100,916

98,136

79,240

73,464

76,047

73,186

63,364

47,082

34,326

30,597

32,501

50,033

Jml /Total 2007

2006

2005

462,612

453,718

447,040

474,808

464,777

458,411

937,420

918,495

905,451

Sumber Data/Source : BPS Kabupaten Kendal / Central Board of Statistics Office

Dengan memperhatikan jumlah penduduk pada tabel diatas, maka dapat dilihat pada akhir tahun 2007 jumlah penduduk di Kabupaten Kendal mengalami peningkatan sebesar 2,06% yakni dari jumlah 918.495 jiwa di tahun 2006 meningkat menjadi 937.420 jiwa pada tahun 2007. Dengan membandingkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, maka diketahui bahwa “Sex Ratio” penduduk Kabupaten Kendal akhir tahun 2007 sebesar 974 per 1000; ini berarti adanya kecenderungan meningkatnya angka kelahiran apabila tidak ditangani secara dini, karena proporsi penduduk perempuan lebih besar dibanding
penduduk laki-laki.
Jumlah penduduk menurut kelompok umur terbanyak berada pada strata 10 – 14 tahun, dengan jumlah jiwa 100.916. Sedangkan jumlah penduduk terendah berada pada strata 60 – 64 tahun berjumlah 32.501 jiwa. Dilihat dari piramida penduduk Kabupaten Kendal maka kelompok umur usia produktif lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.

Jumlah penduduk Kabupaten Kendal akhir tahun 2008 berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Kendal tercatat sebanyak 951.413 Jiwa terdiri dari 469.454 jiwa ( 49,34 %) laki -laki dan 481.959 jiwa ( 50,66 %) perempuan.l Penduduk terbesar ada di Kecamatan Boja 67.410 Jiwa atau 7,08 % dari total penduduk yang ada di Kabupaten Kendal. Sedangkan kecamatan yang jumlah penduduknya paling sedikit adalah Limbangan dengan jumlah penduduk 33.529 jiwa atau 3,52 % dari total penduduk di Kabupaten Kendal.

Pertumbuhan penduduk pada tahun 2008 sebesar 1,49 %. Pertumbuhan penduduk terjadi di semua kecamatan di Kabupaten Kendal.

Jumlah penduduk menurut kelompok umur terbanyak pada strata 10 - 14 Tahun, dengan jumlah jiwa 102.422. Sedangkan jumlah penduduk terendah berada pada strata 55 - 59 tahun berjumlah 31.053 jiwa. Dilihat dari piramida penduduk Kabupaten Kendal maka kelompok umur usia produktif lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.

Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan beberapa kecamatan mengalami kepadatan penduduk yang cukup tinggi seperti Kecamatan Kota Kendal mencapai 1.975 jiwa setiap kilometer persegi dan Weleri mencapai 1.911 jiwa setiap kilometer persegi.

Perkembangan kependudukan di Kabupaten Kendal dari tahun ketahun terus meningkat. Data dari dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kendal sampai dengan pertengahan tahun 2009 data jumlah penduduk di Kabupaten Kendal telah mencapai 1.058.493 jiwa yang terdiri dari laki - laki 527.224 jiwa (49.81%) dan perempuan 531.269 jiwa (50.19%), dengan kepadatan rata - rata 1.056 jiwa/km². Dilihat dari perkembangannya sampai pertengahan tahun 2009 penduduk Kabupaten Kendal mengalami pertumbuhan rata - rata 1.29% per-tahun. Data Penduduk Kabupaten Kendal selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Dengan memperhatikan jumlah penduduk pada tabel diata, maka dapat dilihat pada pertengahan tahun 2009 jumlah penduduk di Kabupaten Kendal mengalami peningkatan sebesar 1.29% yakni dari jumlah 1.045.103 jiwa ditahun 2008 meningkat menjadi 1.058.493 jiwa pada tahun 2009. Dengan membandingkan banyaknya penduduk laki - laki dan penduduk perempuan, maka diketahui "Sex Ratio" penduduk Kabupaten Kendal pertengahan tahun 2009 sebesar 992 per 1000; ini berarti adanya kecenderungan meningkatnya angka kelahiran apabila tidak ditangani secara dini, karenha proporsi penduduk perempuan lebih besar dibanding penduduk laki - laki.

Jumlah penduduk menurut kelompok umur terbanyak berada pada strata 15 - 64 tahun, dengan jumlah jiwa 761.959. Sedangkan jumlah penduduk terendah berada pada strata 65 tahun keatas berjumlah 68.159 jiwa. Dilihat dari piramida penduduk Kabupaten Kendal maka kelompok umur usia produktif lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.

Program Keluarga Berencana adalah merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui pengaturankelahiran. Guna mencapai laju pertumbuhan yang ideal, pelaksanaan program keluarga berencaa (KB) sangat membutuhkan perhatian dan penanganan yang lebih intensif agar tingkat kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dalam KB dapat meningkat yang pada gilirannya dapat menurunkan angka kelahiran dan pada akhirnya mampu menekan laju pertumbuhan penduduk
Berdasarkan data dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Kendal telah mampu membina penduduk pasangan usia subur sebanyak 179.728 orang dapat menjadi peserta KB sebanyak 141.371 orang atau sebesar 78,66% dari pasangan usia subur yang ada.

Apabila dilihat dari tingkat perkembangannya jumlah peserta KB di Kabupaten Kendal sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 terus mengalami peningkatan yang sangat menggembirakan, hal tersebut dapat disimak pada tabel berikut :


Berbagai jenis kontrasepsi yang digunakan sangat beragam sesuai dengan minat pemakainya. Peggunaan kontrasepsi jangka panjang (seperti IUD, MOP, MOW dan Susuk KB) lebih baik dibanding dengan kontrasepsi jangka pendek seperti Suntikan, Pil maupun Kondom. Namun demikian harus diingat bahwa penggunaan alat-alat kontrasepsi juga harus disesuaikan dengan kondisi si pemakai, mana yang paling sesuai dan tepat guna. Artinya apa yang dipilih dan akan digunakan harus melalui diagnose yang tepat yang dilaksanakan oleh para penyuluh maupun dokter yang menanganinya, kemudian hasilnya dikonsultasikan pada para calon peserta KB tersebut disertai alternatif alat-alat kontrasepsi yang dapat dijadikan pilihan. Metode kontrasepsi yang banyak digunakan oleh para akseptor KB di Kabupaten Kendal selama tahun 2009 hampir tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni IUD (Kontrasepsi Dalam Rahim), MOP (Sterelisasi), MOW (Operasi Wanita), Pemakaian susuk KB, penggunaan cara suntika, penggunaan pil dan pengguaa alat kontrasepsi jenis kondom. Adapun data alat kontrasepsi yang digunakan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :


Dari Tabel diatas dapat dikeahui bahwa sebagian besar kontrasepsi yang digunakan adalah Suntikan yang mencapai 56,08% atau sebanyak 79.284 orang, yang menggunakan Pil sebanyak 35.686 orang atau 25,24% dari seluruh peserta KB yang ada, kemudian disusul berturut-turut yang menggunakan metode Susuk KB sebanyak 11.519 orang atau 8,15%, yang menggunakan IUD (Kontrasepsi Dalam Rahim) sebanyak 6.891 orang atau 4,87% dan yang menggunakan metode MOW (Operasi Wanita) sebanyak 6.254 orang atau 4,42%, disusul kemudian dengan yang menggunakan metode MOP (Sterilisasi) sebanyak 1.449 orang atau 1,02% dan yang menggunakan alat kontrasepsi jenis kondom sebanyak 291 orang atau 0,21% dari jumlah peserta KB. Melihat kondisi yang demikian ini memerlukan pemantauan serta pembinaan secara terus menerus guna menjamin kelangsungan para peserta KB, bahkan kalau mungkin terus diupayakan peningkatan jumlah peserta setiap tahunnya, sehingga apa yang diharapkan bersama baik peserta maupun pemerintah dapat terlaksana dengan baik.

Tugas 3

Neoliberalisme yang juga dikenal sebagai paham ekonomi neoliberal mengacu pada filosofi ekonomi-politik akhir-abad keduapuluhan, sebenarnya merupakan redefinisi dan kelanjutan dari liberalisme klasik yang dipengaruhi oleh teori perekonomian neoklasik yang mengurangi atau menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena akan mengarah pada penciptaan Distorsi dan High Cost Economy yang kemudian akan berujung pada tindakan koruptif. Dalam kebijakan luar negeri, neoliberalisme erat kaitannya dengan pembukaan pasar luar negeri melalui cara-cara politis, menggunakan tekanan ekonomi, diplomasi, dan/atau intervensi militer. Pembukaan pasar merujuk pada perdagangan bebas.

Neoliberalisme secara umum berkaitan dengan tekanan politik multilateral, melalui berbagai kartel pengelolaan perdagangan seperti WTO dan Bank Dunia. Ini mengakibatkan berkurangnya wewenang pemerintahan sampai titik minimum. Neoliberalisme melalui ekonomi pasar bebas berhasil menekan intervensi pemerintah (seperti paham Keynesianisme), dan melangkah sukses dalam pertumbuhan ekonomi keseluruhan. Untuk meningkatkan efisiensi korporasi, neoliberalisme berusaha keras untuk menolak atau mengurangi kebijakan hak-hak buruh seperti upah minimum, dan hak-hak daya tawar kolektif lainnya.

Neoliberalisme bertolakbelakang dengan sosialisme, proteksionisme, dan environmentalisme. Secara domestik, ini tidak langsung berlawanan secara prinsip dengan poteksionisme, tetapi kadang-kadang menggunakan ini sebagai alat tawar untuk membujuk negara lain untuk membuka pasarnya. Neoliberalisme sering menjadi rintangan bagi perdagangan adil dan gerakan lainnya yang mendukung hak-hak buruh dan keadilan sosial yang seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam hubungan internasional dan ekonomi.


Bagi kaum liberal, pada awalnya kapitalisme dianggap menyimbolkan kemajuan pesat eksistensi masyarakat berdasarkan seluruh capaian yg telah berhasil diraih. Bagi mereka, masyarakat pra-kapitalis adalah masyarakat feodal yang penduduknya ditindas. Bagi John Locke, filsuf abad 18, kaum liberal ini adalah orang-orang yg memiliki hak untuk 'hidup, merdeka, dan sejahtera'. Orang-rang yang bebas bekerja, bebas mengambil kesempatan apapun, bebas mengambil keuntungan apapun, termasuk dalam kebebasan untuk 'hancur', bebas hidup tanpa tempat tinggal, bebas hidup tanpa pekerjaan.

Kapitalisme membanggakan kebebasan seperti ini sebagai hakikat dari penciptaannya. dan dalam perjalanannya, kapitalisme selalu menyesuaikan dan menjaga kebebasan tersebut. Misalnya masalah upah pekerja, menurut konsepsi kapitalis, semua keputusan pemerintah atau tuntutan publik adalah tidak relevan. Kemudian paham yang terbentuk bagi kaum liberal adalah kebebasan, berarti: ada sejumlah orang yang akan menang dan sejumlah orang yg akan kalah. Kemenangan dan kekalahan ini terjadi karena persaingan. Apakah anda bernilai bagi orang lain, ataukah orang lain akan dengan senang hati memberi sesuatu kepada anda. Sehingga kebebasan akan diartikan sebagai memiliki hak-hak dan mampu menggunakan hak-hak tsb dengan memperkecil turut campur nya aturan pihak lain. "kita berhak menjalankan kehidupan sendiri"

Saat ini, ekonom seperti Friedrich von Hayek dan Milton Friedman kembali mengulangi argumentasi klasik Adam Smith dan JS Milton, menyatakan bahwa: masyarakat pasar kapitalis adalah masyarakat yg bebas dan masyarakat yang produktif. Kapitalisme bekerja menghasilkan kedinamisan, kesempatan, dan kompetisi. Kepentingan dan keuntungan pribadi adalah motor yang mendorong masyarakat bergerak dinamis.

Kekalahan liberalisme

Sejak masa kehancuran Wall Street (dikenal dengan masa Depresi Hebat atau Great Depression) hingga awal 1970-an, wacana negeri industri maju masih 'dikuasai' wacana politik sosial demokrat dengan argumen kesejahteraan.

Kaum elit politik dan pengusaha memegang teguh pemahaman bahwa salah satu bagian penting dari tugas pemerintah adalah menjamin kesejahteraan warga negara dari bayi sampai meninggal dunia. Rakyat berhak mendapat tempat tinggal layak, mendapatkan pendidikan, mendapatkan pengobatan, dan berhak mendapatkan fasilitas-fasilitas sosial lainnya.

Dalam sebuah konferensi moneter dan keuangan internasional yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Bretton Woods pada 1944, setelah Perang Dunia II. Konferensi yang dikenal sebagai konferensi Bretton Woods ini bertujuan mencari solusi untuk mencegah terulangnya depresi ekonomi di masa sesudah perang. Negara-negara anggota PBB lebih condong pada konsep negara kesejahteraan sebagaimana digagas oleh John Maynard Keynes. Dalam konsep negara kesejahteraan, peranan negara dalam bidang ekonomi tidak dibatasi hanya sebagai pembuat peraturan, tetapi diperluas sehingga meliputi pula kewenangan untuk melakukan intervensi fiskal, khususnya untuk menggerakkan sektor riil dan menciptakan lapangan kerja.

Pada kondisi dan suasana seperti ini, tulisan Hayek pada tahun 1944, The Road Of Serdom, yg menolak pasal-pasal tentang kesejahteraan dinilai janggal. Tulisan Hayek ini menghubungkan antara pasal-pasal kesejahteraan dan kekalahan liberal, kekalahan kebebasan individualisme.

Kebangkitan Neoliberalisme

Perubahan kemudian terjadi seiring krisis minyak dunia tahun 1973, akibat reaksi terhadap dukungan Amerika Serikat terhadap Israel dalam perang Yom Kippur, dimana mayoritas negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah melakukan embargo terhadap AS dan sekutu-sekutunya, serta melipatgandakan harga minyak dunia, yang kemudian membuat para elit politik di negara-negara sekutu Amerika Serikat berselisih paham sehubungan dengan angka pertumbuhan ekonomi, beban bisnis, dan beban biaya-biaya sosial demokrat (biaya-biaya fasilitas negara untuk rakyatnya). Pada situasi inilah ide-ide libertarian sebagai wacana dominan, tidak hanya di tingkat nasional dalam negeri tapi juga di tingkat global di IMF dan World Bank.

Pada 1975, di Amerika Serikat, Robert Nozick mengeluarkan tulisan berjudul "Anarchy, State, and Utopia", yang dengan cerdas menyatakan kembali posisi kaum ultra minimalis, ultra libertarian sebagai retorika dari lembaga pengkajian universitas, yang kemudian disebut dengan istilah "Reaganomics".

Di Inggris, Keith Joseph menjadi arsitek "Thatcherisme". Reaganomics atau Reaganisme menyebarkan retorika kebebasan yang dikaitkan dengan pemikiran Locke, sedangkan Thatcherisme mengaitkan dengan pemikiran liberal klasik Mill dan Smith. Walaupun sedikit berbeda, tetapi kesimpulan akhirnya sama: Intervensi negara harus berkurang dan semakin banyak berkurang sehingga individu akan lebih bebas berusaha. Pemahaman inilah yang akhirnya disebut sebagai "Neoliberalisme".

Paham ekonomi neoliberal ini yang kemudian dikembangkan oleh teori gagasan ekonomi neoliberal yang telah disempurnakan oleh Mazhab Chicago yang dipelopori oleh Milton Friedman.

Neoliberalisme

Neoliberalisme bertujuan mengembalikan kepercayaan pada kekuasaan pasar, dengan pembenaran mengacu pada kebebasan.

Seperti pada contoh kasus upah pekerja, dalam pemahaman neoliberalisme pemerintah tidak berhak ikut campur dalam penentuan gaji pekerja atau dalam masalah-masalah tenaga kerja sepenuhnya ini urusan antara si pengusaha pemilik modal dan si pekerja. Pendorong utama kembalinya kekuatan kekuasaan pasar adalah privatisasi aktivitas-aktivitas ekonomi, terlebih pada usaha-usaha industri yang dimiliki-dikelola pemerintah.

Tapi privatisasi ini tidak terjadi pada negara-negara kapitalis besar, justru terjadi pada negara-negara Amerika Selatan dan negara-negara miskin berkembang lainnya. Privatisasi ini telah mengalahkan proses panjang nasionalisasi yang menjadi kunci negara berbasis kesejahteraan. Nasionalisasi yang menghambat aktivitas pengusaha harus dihapuskan.

Revolusi neoliberalisme ini bermakna bergantinya sebuah manajemen ekonomi yang berbasiskan persediaan menjadi berbasis permintaan. Sehingga menurut kaum Neoliberal, sebuah perekonomian dengan inflasi rendah dan pengangguran tinggi, tetap lebih baik dibanding inflasi tinggi dengan pengangguran rendah. Tugas pemerintah hanya menciptakan lingkungan sehingga modal dapat bergerak bebas dengan baik.

Dalam titik ini pemerintah menjalankan kebijakan-kebijakan memotong pengeluaran, memotong biaya-biaya publik seperti subsidi, sehingga fasilitas-fasilitas untuk kesejahteraan publik harus dikurangi.

Akhirnya logika pasarlah yang berjaya diatas kehidupan publik. Ini menjadi pondasi dasar neoliberalism, menundukan kehidupan publik ke dalam logika pasar. Semua pelayanan publik yang diselenggarakan negara harusnya menggunakan prinsip untung-rugi bagi penyelenggara bisnis publik tersebut, dalam hal ini untung rugi ekonomi bagi pemerintah. Pelayanan publik semata, seperti subsidi dianggap akan menjadi pemborosan dan inefisiensi. Neoliberalisme tidak mengistimewakan kualitas kesejahteraan umum.

Tidak ada wilayah kehidupan yang tidak bisa dijadikan komoditi barang jualan. Semangat neoliberalisme adalah melihat seluruh kehidupan sebagai sumber laba korporasi. Misalnya dengan sektor sumber daya air, program liberalisasi sektor sumber daya air yang implementasinya dikaitkan oleh Bank Dunia dengan skema watsal atau water resources sector adjustment loan. Air dinilai sebagai barang ekonomis yang pengelolaannya pun harus dilakukan sebagaimana layaknya mengelola barang ekonomis. Dimensi sosial dalam sumberdaya public goods direduksi hanya sebatas sebagai komoditas ekonomi semata. Hak penguasaan atau konsesi atas sumber daya air ini dapat dipindah tangankan dari pemilik satu ke pemilik lainnya, dari satu korporasi ke korporasi lainnya, melalui mekanisme transaksi jual beli. Selanjutnya sistem pengaturan beserta hak pengaturan penguasaan sumber air ini lambat laun akan dialihkan ke suatu badan berbentuk korporasi bisnis atau konsursium korporasi bisnis yang dimiliki oleh pemerintah atau perusahaan swasta nasional atau perusahaan swasta atau bahkan perusahaan multinasional dan perusahaan transnasional.

Satu kelebihan neoliberalisme adalah menawarkan pemikiran politik yang sederhana, menawarkan penyederhanaan politik sehingga pada titik tertentu politik tidak lagi mempunyai makna selain apa yang ditentukan oleh pasar dan pengusaha. Dalam pemikiran neoliberalisme, politik adalah keputusan-keputusan yang menawarkan nilai-nilai, sedangkan secara bersamaan neoliberalisme menganggap hanya satu cara rasional untuk mengukur nilai, yaitu pasar. Semua pemikiran diluar rel pasar dianggap salah.

Kapitalisme neoliberal menganggap wilayah politik adalah tempat dimana pasar berkuasa, ditambah dengan konsep globalisasi dengan perdagangan bebas sebagai cara untuk perluasan pasar melalui WTO, akhirnya kerap dianggap sebagai Neoimperialisme.

Penyebaran Neoliberalisme

Penerapan agenda-agenda ekonomi neoliberal secara mencolok dimotori oleh Inggris melalui pelaksanaan privatisasi seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mereka. Penyebarluasan agenda-agenda ekonomi neoliberal ke seluruh penjuru dunia, menemukan momentum setelah dialaminya krisis moneter oleh beberapa Negara Amerika Latin pada penghujung 1980-an. Sebagaimana dikemukakan Stiglitz, dalam rangka menanggulangi krisis moneter yang dialami oleh beberapa negara Amerika Latin, bekerja sama dengan Departemen keuangan AS dan Bank Dunia, IMF sepakat meluncurkan sebuah paket kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai paket kebijakan Konsensus Washington.

Agenda pokok paket kebijakan Konsensus Washington yang menjadi menu dasar program penyesuaian struktural IMF tersebut dalam garis besarnya meliputi : (1) pelaksanan kebijakan anggaran ketat, termasuk penghapusan subsidi negara dalam berbagai bentuknya, (2) pelaksanaan liberalisasi sektor keuangan, (3) pelaksanaan liberalisasi sektor perdagangan, dan (4) pelaksanaan privatisasi BUMN.

Di Indonesia

Di Indonesia, walaupun sebenarnya pelaksanaan agenda-agenda ekonomi neoliberal telah dimulai sejak pertengahan 1980-an, antara lain melalui paket kebijakan deregulasi dan debirokratisasi, pelaksanaannya secara massif menemukan momentumnya setelah Indonesia dilanda krisis moneter pada pertengahan 1997.

Menyusul kemerosotan nilai rupiah, Pemerintah Indonesia kemudian secara resmi mengundang IMF untuk memulihkan perekonomian Indonesia. Sebagai syarat untuk mencairkan dana talangan yang disediakan IMF, pemerintah Indonesia wajib melaksanakan paket kebijakan Konsensus Washington melalui penanda-tanganan Letter Of Intent (LOI), yang salah satu butir kesepakatannya adalah penghapusan subsidi untuk bahan bakar minyak, yang sekaligus memberi peluang masuknya perusahaan multinasional seperti Shell. Begitu juga dengan kebijakan privatisasi beberapa BUMN, diantaranya Indosat, Telkom, BNI, PT. Tambang Timah dan Aneka Tambang.

Bayu Mayura Pridatama | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all