Kamis, 19 November 2009

Prinsip Koperasi Sebagai Pendidikan, Pelatihan, Dan Informasi

Pada dasarnya Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan. Tujuannya, agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan Koperasi. Koperasi memberikan informasi kepada maasyarakat umum, khususnya orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyaralat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi.

Namun jika kita sadari pada prinsip ini, telah mulai menghilang pada tubuh koperasi karena sekarang masyarakat tidak begitu akrab dengan KOPERASI, mereka hanya mengenal koperasi sebagai lembaga simpan pinjam atau pemenuh kebutuhan terdesak saja, Tujuan yang sebenarnya telah mulai memudar dari tujuan utamanya yaitu memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan.

Semua kesalahan itu tidak luput dari para pengurus dan pemerintah yang kurang memperkenalkan koperasi kepada masyarakat, maka sangatlah di butuhkan suatu pendidikan, pelatihan, dan informasi koperasi untuk mengembangkan koperasi. Mungkin banyak orang yang sekarang ini tidak mengenal koperasi baik dari manfaat, tujuan, sampai apa koperasi itupun mereka tidak tahu

Makna Koperasi Dari Isi Pengertian Bung Hatta

Seperti yang telah saya tuliskan pada judul sebelumnya, Bung Hatta memiliki pengertian tentang koperasi yaitu koperasi sebagai asosiasi atau orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan di awasi secara demokratis oleh anggotanya.
Maka dari pengertian tersebut saya menguraikan apa saja yang terkandung
didalamnya.
1. Asosiasi Orang-Orang
Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib
dan sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama.
2. Usaha Bersama
Koperasi adalah usaha yang tunduk pada kaidah-kaidah ekkonomi yang berlaku,
seperti adanya modal sendiri, menanggung resiko, sertapenyediaan anggunan
3. Manfaat Yang Lebih Besar
Koperasi didirikan untuk menekan biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh
anggota menjadi lebih besar
4. Biaya Yang Lebih Rendah
Dalam menetapkan harga, koperasi menerapkan aturan, harga sesuai dengan
biaya yang sesungguhnya, ditambah komponen lain bila yang sesungguhnya,
ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan
investasi

Sejarah Koperasi Bersama Bung Hatta

Kita semua pasti telah mengenal siapakah Bung Hatta. Yang sering lebih kita kenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Hatta pernah berkata “ Bukan koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang koperasi”. Menurut saya kutipan Bung Hatta ada benarnya namun masih riskan untuk diterima secara logika, sebab sudah jelas bahwa yang namanyan koperasi ya membahas, mempelajari, memahami, meneliti, mengolah, serta mengembangkan koperasi. Mana mungkin koperasi membahas suatu gejala perubahan iklim.

Sebagai penerus bangsa dari para peninggalan-peninggalan para pejuang yang telah membesarkan nama koperasi Bung Hatta pun mengartikan koperasi sebagai asosiasi atau orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan di awasi secara demokratis oleh anggotanya. Menurutnya koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi social dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan koperasi.

Koperasi Berbasis Syariah

Selain terdapat koperasi yang secara umum, koperasi memiliki suatu basis atau system yang dapat dikembangkan koperasi simpan pinjam yang berbasis syariah. Sebuah lembaga keuangan yang bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan dengan menerapkan prinsip bagi hasil. Pembiayaan didasarkan pada system mudarabah, musyarakah, dan tentunya karena sifat syariah tidak ada pembebanan bunga. Di Jawa Barat saja misalnya, dari 4.761 pondok pesantren, 1.266 di antaranya sudah membentuk koperasi pondok pesantren (koppontren). Dari jumlah tersebut 33% sudah berkembang dan maju pesat, 38 persen lagi baru berkembang dan maju. Sisanya belum maju dan memerlukan bantuan dan binaan dari pihak-pihak terkait.

Pembiayaan mudarabah merupakan akad kerja sama permodalan usaha dimana koperasi adalah pemilik modal. Melakukan kegiatan usaha pembagian keuntungan sesuai kesepakatan antar pemiliik modal dengan pengelola. Adapun musyarakah dalah kerjasama permodalan usaha antara kopersi dan pengelola usaha menggabungkan modal, kemudian melakukan usaha bersama dengan pembagian hasil yang telah disepakati. Pola syariah itu dapat menjadi alternative pembiayaan, terutama bagi usaha mikro yangsangat membutuhkan biaya atau modal. Ini dilakukan karena mereka banyak tidak di perhatiakn perbankan konvansional karena tidak meyakinkan, dan tidak menjanjikan

Koperasi Pendongkrak Ekonomi Bangsa

Di pedesaan kita telah mengenal yang disebut dengan Koperasi Unit Desa(KUD), KUD ini harus direvitalisasi sehingga koperasi dapat menjadi kekuatan ekonomi di setiap desa, yang dapat menghidupi kembali peran koperasi di setiap pelosok desa melalui keberadaan KUD. KUD pun dapat melatih generasi muda yang potensial di setiap desa, membinanya dengan baik, jika melibatkan unsur masyarakat disetiap desa sebagai pengawas koperasi, menjadikan generasi muda sebagai pengelola dan seluruh warga sebagai anggota akan menjadikan koperasi di setiap desa akan semakin tumbuh berkembang.

Dengan kondisi seperti hal diatas yang bersifat kolektif, eksistensi koperasi cocok dikembangkan demi meningkatkan sisi perekonomian, maka negeri ini akan memilikipotensi yang bias jadi kekuatan penggerak sector perekonomian. Karakteristik usaha koperasi dapat dibedakan dengan badan usaha nonkoperasi, karakteristik itu diantaranya terdiri atas banyak orang, bertekad mewujudkannya melalui usaha bersama, saling membantu, bertujuan inti meningkatkan kesejahteraan anggota

Untuk mengaturnya, Indonesia butuh lembga yang menaungi koperasi, lembaga yang dapat menjadi semacam institusi yang berdiri sendiri tanpa di bawah aturan BI yang mengekang, melainkan dibawah koordiansi dewan yang terdiri atas multidisiplin, pemerintah, dunia usaha, dan akademisi. Koperasi nantinya bukan hanya sebagai lembaga intermediasi pembiayaan dan rentenir yang kini mulau marak beredar di banyak daerah, melaikanjuga menjadi lembaga ekonomi milik rakyat yang menaungi sekian banyak para produsen baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Dengan ragam produk dan kegiatan yang dikembangkan masyarakat desa dan kota, akan semakin beragam pula jenis koperasi yang tumbuh. Koperasi perannya semakin optimal dalam pembangunan bangsa. Inilah yang menjadi program nyata ekonomi kerakyatan yang diharapkan, koperasi ekonomi dari usaha mikro kecil menengah sangatlah besar.

Pentingnya Koperasi Dalam Pendidikan

Koperasi tidak hanya ada di Indonesia tapi juga berkembang di Eropa. Sudah saatnya koperasi sebagai ide ekonomi kerakyatan ditumbuhkan dalam diri generasi muda melalui kurukulum pendidikan, baik SD, SLTP, SLTA, maupun Perguruan Tinggi. Diperguruan tinggi (UNUVERSITAS GUNADARMA) studi ilmu ekonomi koperasi dijadikan program studi tertentu sehingga secara logika akan membuat para mahasiswa semakin berkembang terutama dalam bidang koperasi. Alangkah baiknya jika pada institusi-institusi pendidikan memberikan program studi koperasi yang sekaligus memberikan rangkaian kerja tentang koperasi kepada pelajar/mahasiswa. Sehingga apa yang telah dipelajari dapat memberikan hasil yang positif dan bermanfaat, serta mengefaluasi apa yang telah di dapatkan selama pembimbingan.

Apa lagi dengan kehadiran koperasi pesantren yang disebut dengan KOPPONTREN (Kopersai Pondok Pesantren) yang jumlahnya telah mencapai ribuan. Dalam mengembangkan koperasi, pemerintah baik di pusat maupun di daerah hanya sebagai regulator dan tak perlu menjadi lembaga pengucur dana bantuan. Biarlah lembaga perbankan atau lembaga keungan khusus koperasi yang mengelolanya. Dana program pemerintah yang selama ini membuat pengelola koperasi tidak mandiri dan mengakibatkan sering terjadinya penyimpangan.

Selasa, 10 November 2009

UU PT Peertegas Layanan Sisminbakum Sah

Berdasarkan artikel pada koran SINDO yaitu selasa,20Oktober 2009.
Saya memiliki kesimpulan, sebagai lembagga yang seharusnya Kperasi Pengyoman Pegaawai Departemen Kehakiman (KPPDK), dalam mengelola dan melaksanakan Sisminbakum (Sistem Administrasi Badan Hukum) haruslah lebih menelaah kembali UU yang ada, jangan sampai hanya kasus-kasus tertentu yang menjadi korban dalam ketidak sinambungan suaatu sistem atau peraturan yang beralaku.
Walaupun berdasarkan UU No40/2007 tentang Perseroan Terbataas(PT),jika keputusan UU tereebbut telah sah maka harus dijalankan sesuaii dengan kaidahh yang berlaku, namun walaupn telak disahkan apabila ada kesalahan atau penyelenwengan UU tersebbut dapa direvisi kembali demi mencarii kesesuaian. Maka KPPDK haaruslah memiliki suaatu ketetapan yang riil.

Laporan Keuangan Koperasi Serba Usaha

Data ini dibuat berdasarkan dari :

Koperasi Serba Usaha – Koperasi Kesejahteraan Keluarga Nusantara (KSU-K3N)

Kelurahan Aren Jaya

Bekasi Timur

Laporan Keuangan tahun 2007


Laporan ini berisikan laporan kegiatan selama tahun 2007, yang terdiri dari :

A. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK), yaitu:

1. Rencana pendapatan yang meliputi dari beberapa pendapatan yang memiliki jumlah

Rp 84.400.000

2. Rencana pengeluaran yang meliputi dari beberapa biaya yanga memiliki jumlah

Rp 37.840.000

Maka dapat disimpulkan dari rencana pendapatan dan pengeluaran yang telah ditetapkan maka

KSU-K3N dapat memperoleh total pendapatan bersih Rp 46.560.000.

Namun setelah terealisasikan jumlah pendapatan menjadi Rp 76.155.518 dan pengeluaran Rp 14.171.486

Jadi total pendapatan bersih setelah terealisasikan menjadi Rp 61.984.032

B.Berdasarkan Neraca periode 31 Desember 2007

1. Pada bagian Aktiva memiliki Rp 615.957.678 pada aktiva lancar dan Rp 2.649.728 pada aktiva

tetap yang telah mengalami penyusutan sebesar Rp 1.548.383 maka diperoleh Total Aktiva

sebesar Rp 618.607.406

2. Pada bagian Pasiva memiliki Rp 241.175.159 pada total hutang dan Rp 339.268.475 pada total

modal, Maka diperoleh total pasiva sebesar Rp 618.607.406Jadi antara Ak.tiva dan Pasiva

memiliki jumlah yang sama (balance)

C.Berdasrkan Laporan laba rugi periode 31 Desember 2007

1. Pada bagian pendapatan memiliki saldo sebesar Rp 76.155.518

2. Pada bagian Biaya-Biaya memilki saldo sebesar Rp 14.171.486

Maka dapat diperoleh jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp 61.984.053, dan hasil inilah yang

merupakan laba bagi koperasi.

Dari Laporan Kauangan tahun 2007 tersebut Koperasi Serba Usaha – Koperasi Kesejahteraan Keluarga Nusantara (KSU-K3N) dan para anggotanya dapat mengetahui laporan keungan yang transparansi terhadap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lembaga atau organisasi tersebut. Para anggota dapat mengkoreksi apabila terjadi kekeliruan dalam pembukuan, sehingga dalm pembukuan laporan keuangan tahun kedepannya yaitu tahun 2008 dapt mencantumkan kekeliruan saldo atau kegiatan yang belum dimasukan dalam laporan.

Bayu Mayura Pridatama | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all